Sabtu, 05 November 2011

Susi Susanti

Kisah di Balik Sukses Juara All EnglandBy admin
Sabtu, 08-Maret-2008, 08:28:16




Karir bulutangkis Susi Susanti berhenti sejak 1997, bertepatan dengan kehamilan anak pertama. Nama Susi kembali beredar setelah PB PBSI menunjuknya menjadi manajer Tim Uber Indonesia.
Bulutangkis.com - Oleh: FEMI DIAH - Jakarta

Langganan Juara setelah Tangan Dipegang Nenek Misterius

Turnamen bulutangkis All England meninggalkan kesan mendalam bagi Susi Susanti. Bagi peraih emas tunggal wanita Olimpiade Barcelona itu, All England sangat berarti dalam perjalanan karirnya.

Karir bulutangkis Susi Susanti berhenti sejak 1997, bertepatan dengan kehamilan anak pertama. Nama Susi kembali beredar setelah PB PBSI menunjuknya menjadi manajer Tim Uber Indonesia.

Semasa menjadi pemain, sosok Susi sangat melegenda di peta persaingan tunggal wanita. Seabrek gelar dikoleksi istri Alan Budikusuma tersebut. Di turnamen All England, Susi empat kali tampil di podium juara tungal wanita edisi 1990, 1991, 1993, dan 1994.

''Dalam dua tahun pertama keikutsertaan saya di All England, ada kisah yang tak bisa dilupakan hingga saat ini,'' kenang ibu tiga anak itu.

Pada 1988, kali pertama Susi mengikuti All England. Sayang, dalam kiprah perdana di turnamen bulutangkis tertua tersebut, dia belum berhasil menuai gelar juara. ''Saya sedih dan menangis waktu itu. Lantas, saya lari ke gereja terdekat yang kebetulan sedang menggelar komuni,'' beber wanita kelahiran Tasikmalaya, 11 Februari 1971 tersebut.

Biasanya dalam acara tersebut, masing-masing pendoa, termasuk Susi, hanya dijatah satu roti dari pendeta yang memimpin komuni. Namun, entah kenapa Susi mendapatkan dua roti sekaligus. ''Saya juga kaget, biasanya hanya diberi satu-satu. Tetapi, kok waktu itu saya dapat dua. Kalau sudah menerima, harus dimakan, tidak boleh dikembalikan,'' tutur pencetak enam kali juara final Grand Prix itu.

Tak dinyana, setahun kemudian, Susi kembali lagi ke All England. Meski belum menuai predikat juara, Susi mampu melaju ke final dan dikandaskan andalan Tiongkok Li Lingwei. Nah, pada 1989 itu, Susi memiliki cerita menarik. Dia bertemu dengan wanita lanjut usia sesaat setelah kontingen Indonesia tiba di London.

Kala itu, pertandingan masih dihelat di Wembley Arena, London. ''Kebetulan, kami bertiga, Koh Tong (Tong Sin Fu, pelatih Indonesia), Sarwendah, dan saya cari makan di McDonald
s yang lokasinya dekat dengan hotel,'' ucap Susi memulai cerita.

Rasa lapar sangat mengganggu karena cuaca bersalju dan dingin sekali. Usai makan dan kembali ke hotel, mereka dicegat seorang nenek yang menanti belas kasihan di pinggir jalan. Tong pun meminta anak asuhnya itu untuk memberikan uang receh kepada nenek tersebut. Namun, nenek itu tak mau menerima lebih dari 1 pounsdterling.

''Saya ingin sekali memberinya 5 pounsdterling. Dia nggak mau terima. Eh, tangan saya dipegang. Saya kaget dan ada rasa takut juga. Kok, nenek itu tangannya hangat, padahal salju mulai turun dan dingin sekali,'' bebernya.

Rasa kaget itu membuat Susi lebih ingin memperhatikan raut muka sang nenek. Dia tak peduli meski rekan-rekannya telah meninggalkannya dan kembali ke hotel. Entah kenapa, Susi ingin meneteskan air mata karena terharu. Dia pun berlari ke hotel untuk mencari Alan Budikusuma yang sudah menjadi kekasihnya selama dua tahun.

Dengan tersengal-sengal, Susi menyampaikan keinginan agar Alan mau mendatangi nenek misterius tersebut dan memberikan lebih banyak uang. Sayang, usaha Alan sia-sia. Sesampainya di tempat itu, Alan tak lagi menemukan nenek tersebut. ''Mungkin orang lain menganggap itu hal biasa. Tetapi setelah itu, tangan saya benar-benar membuahkan prestasi,'' akunya.

Semua itu, lanjut dia, berkah sang pencipta yang memberikan kekuatan kepadanya untuk menorehkan sejarah indah bagi Indonesia. Kenangan di lapangan tentu lebih indah. ''Wembley Arena sangat megah. Penontonnya sangat santun dalam memberikan support,'' ujarnya.

Sayang, setelah penampilan terakhirnya di All England pada 1997, Susi tak lagi sempat menengok turnamen tertua itu. ''Sudah kenyang dulu ke sana, sekarang membayangkan naik pesawatnya sudah malas" katanya.

Susi Susanti,Legenda Bulu Tangkis Indonesia dan Dunia

Biodata
Nama: Lucia Francisca Susi Susanti
Lahir: Tasikmalaya, Jawa Barat, 11 Februari 1971
Menikah: 9 Februari 1997
Suami: Alan Budikusuma
Anak:
Lourencia Averina (1999)
Albertus Edward (2000)
Sebastianus Frederick (2003)
Prestasi:
- Hall of Fame dari International Badminton Federation (IBF), Mei 2004
- Herbert Scheele Trophy, 2002
- Medali Emas Olimpiade Barcelona, 1992
- Medali Perunggu Olimpiade Atlanta, 1996
- Juara Dunia pada World Championship, 1993
- Juara All England 4 kali (1990, 1991, 1993, 1994)
- Juara Piala Uber bersama tim Uber Indonesia 2 kali (1994 dan 1996)
- Juara Piala Sudirman bersama tim nasional Indonesia, 1989
- Juara World Badminton Grand Prix 6 kali (1990, 1991, 1992, 1993, 1994 dan 1996)
- Juara Indonesia Open 6 kali (1989, 1991, 1994, 1995, 1996, dan 1997)
- Juara Malaysia Open 4 kali (1993, 1994, 1995, dan 1997)
- Juara Japan Open 3 kali (1992, 1994, dan 1995)
- Juara Thailand Open 4 kali (1991, 1992, 1993, dan 1994)
- Juara Denmark Open 2 kali (1991 dan 1992)
- Juara China Taipei Open 2 kali (1991 dan 1994)
- Juara Korea Open, 1995
- Juara Dutch Open, 1993
- Juara Swedish Open, 1991
Penghargaan:
Tanda Kehormatan Republik Indonesia Bintang Jasa Utama, 1992
* * *
Susi Susanti lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 11 Februari 1971. Pemain bulutangkis putri terbaik yang pernah dimiliki oleh Indonesia ini ternyata sudah menyukai permainan bulutangkis sejak duduk di bangku SD. Dukungan orangtuanya membuat ia mantap untuk menjadi atlet bulutangkis. Ia pun memulai karir bulutangkis di klub milik pamannya, PB Tunas Tasikmalaya. Setelah berlatih selama 7 tahun di sana dan memenangkan kejuaraan bulutangkis tingkat junior, pada tahun 1985 ia pindah ke Jakarta. Saat itu ia kelas 2 SMP, namun telah berpikir untuk serius di dunia bulutangkis.
Di Jakarta, Susi tinggal di asrama dan bersekolah di sekolah khusus untuk atlet. Pergaulannya terbatas dengan sesama atlet, bahkan pacaran pun dengan atlet pula. Jadwal latihannya pun sangat padat. Enam hari dalam sepekan, Senin s.d. Sabtu mulai dari pukul 07.00 hingga pukul 11.00. Kemudian disambung lagi dari pukul 15 sampai pukul 19.00. Ada aturan tersendiri untuk makan, jam tidur, sampai tentang pakaian. Ia tidak diperbolehkan menggunakan sepatu dengan hak tinggi untuk menghindari kemungkinan keseleo. Untuk berjalan-jalan ke mall pun hanya bisa pada hari Minggu. Itu pun jarang dilakukan karena lelah berlatih.
Untuk menjadi juara ia memang harus selalu disiplin dan konsentrasi. Akhirnya ia pun menyadari dalam meraih prestasi memang perlu perjuangan dan pengorbanan. “Kalau mau santai dan senang-senang terus, mana mungkin cita-cita saya untuk jadi juara bulutangkis tercapai? Sekarang rasanya puas banget melihat pengorbanan saya ada hasilnya. Ternyata benar juga kata pepatah: Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian,” kata Susi mengenang.
Pada awal kariernya di tahun 1989, Susi sudah berhasil menjadi juara di Indonesian Open. Selain itu berkat kegigihan dan ketekunannya, Susi berhasil turut serta menyumbangkan gelar Piala Sudirman pada tim Indonesia untuk pertama kalinya dan belum pernah terulang sampai saat ini. Setelah itu ia pun mulai merajai kompetisi bulutangkis wanita dunia dengan menjuarai All England sebanyak empat kali (1990, 1991, 1993, 1994) dan menjadi Juara Dunia pada tahun 1993.
Puncak karier Susi bisa dibilang terjadi pada tahun 1992 pada saat ia menjadi juara tunggal putri cabang bulutangkis di Olimpiade Barcelona, 1992. Susi menjadi peraih emas pertama bagi Indonesia di ajang Olimpiade. Uniknya, Alan Budikusuma yang merupakan pacarnya ketika itu, turut menjadi juara di tunggal putra. Mereka berhasil mengawinkan gelar juara tunggal putra dan putri bulutangkis pada Olimpiade Barcelona. Media asing menjuluki mereka sebagai “Pengantin Olimpiade”, sebuah julukan yang terjadi menjadi kenyataan di kemudian hari.
Susi kembali berhasil meraih medali, kali ini medali perunggu pada Olimpiade 1996 di Atlanta, Amerika Serikat. Selain itu, Susi turut serta menorehkan prestasi dengan merebut Piala Uber tahun 1994 dan 1996 bersama tim Uber Indonesia, gelar yang telah lama lepas dari genggaman srikandi-srikandi kita. Puluhan gelar seri grand prix juga berhasil ia raih sepanjang karirnya. Untuk lebih lengkapnya, bisa dilihat pada daftar prestasi Susi Susanti pada bagian Biodata.
Saat masih aktif menjadi pemain, Susi selalu berusaha menjadikan dirinya sebagai contoh yang baik bagi pemain lainnya. Ia sangat disiplin terhadap waktu latihan atau pun di luar latihan. Kiprah Susi Susanti di dunia bulutangkis memang luar biasa. Dalam setiap pertandingan, ia selalu menunjukkan sikap yang tenang dan tanpa emosi bahkan pada saat tertinggal jauh perolehan angkanya. Semangatnya yang pantang menyerah selalu berhasil membuat para pendukungnya yakin Susi akan memberikan usaha yang terbaik.
Walaupun telah puluhan gelar tingkat internasional ia raih, ada satu sikap yang tidak pernah hilang dari diri Susi Susanti. Ia selalu bersikap rendah hati dan terus berusaha untuk menjadi lebih baik lagi. Baginya, kekalahan bukanlah akhir dari segalanya, namun justru kesempatan untuk memperbaiki kemampuan dan menghindarkan dari sikap sombong. Sungguh satu sikap yang patut dicontoh oleh para generasi muda bangsa Indonesia.
Kehidupan Pasca Gantung Raket
Setelah menggantungkan raketnya, Susi memulai kehidupannya dari nol lagi. Suaminya, Alan Budikusuma mencoba berbagai macam jenis usaha, sampai menjadi pelatih di Pelatnas. Untunglah, Susi dan Alan mendapatkan banyak dukungan dari orang-orang terdekatnya. Akhirnya mereka bisa berdiri sendiri dan mempunyai keyakinan untuk membuka usaha sendiri.
Susi akhirnya membuka sebuah toko di ITC Mega Grosir Cempaka Mas yang menjual berbagai macam pakaian asal Cina, Hongkong dan Korea, serta sebagian produk lokal. Usaha ini dilakoninya sambil melaksanakan tugas utamanya sebagai ibu dari 3 orang anak, Lourencia Averina, Albertus Edward, dan Sebastianus Frederick. Selain itu, Susi bersama Alan mendirikan Olympic Badminton Hall di Kelapa Gading sebagai gedung pusat pelatihan bulutangkis. Mereka berdua juga membuat raket dengan merek Astec (Alan-Susi Technology) pada pertengahan tahun 2002.
Pada bulan Mei 2004, International Badminton Federation (sekarang Badminton World Federation) memberikan penghargaan Hall Of Fame kepada Susi Susanti. Selain Susi, pemain Indonesia lainnya yang memperoleh penghargaan Hall Of Fame antara lain Rudy Hartono Kurniawan, Dick Sudirman, Christian Hadinata, dan Liem Swie King. Susi juga mendapatkan penghargaan Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama dari pemerintah Republik Indonesia atas prestasinya mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
Kini Susi dan Alan menjalani hari-harinya bersama ketiga putra mereka di rumah nan asri di Komplek Gading Kirana, Jakarta Utara. Mereka masih rutin bermain bulutangkis sampai saat ini, minimal dua kali seminggu untuk menjaga kondisi.

Jumat, 04 November 2011

Sea Games 2011

LOGO SEA GAMES 2011

Logo Sea Games disamping adalah Logo resmi Sea Games 2011. Logo yang melukiskan Burung Garuda dengan filosofi “Garuda Terbang di Atas Alam Indonesia”. Sebagai lambang negara, Burung Garuda di ranah global dikenal luas dan langsung terasosiasikan dengan Indonesia.

Logo Garuda ini diperkenalkan secara resmi 15 Januari 2011 pada acara kick off 300 Hari Menjelang SEA Games di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Secara fisik, Burung Garuda melambangkan kekuatan dan kepak sayapnya merepresentasikan kemegahan atau kejayaan.

Pada logo tersebut, bagian kepala diberi guratan warna merah perlambang keberanian, semangat juang, semangat bertanding yang juga mencerminkan nasionalisme. Tarikan guratan hijau berbentuk gunung melambangkan alam pegunungan Indonesia dan guratan gelombang warna biru melambangkan samudera nusantara.

Konsepnya, Burung Garuda yang perkasa bak sosok pengayom dan pelindung; terbang tinggi di atas bumi Pertiwi yang kaya akan sumber daya alam hutan, gunung, serta bahari. Semangat inilah yang kiranya mampu menginspirasi atlet Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. Bangga akan negeri sendiri dan secara sportif bertanding dengan negara – negara sahabat.

Sebelas lingkaran kecil berwarna jingga yang membentuk lingkaran besar menyerupai kelopak adalah representasi dari 11 negara peserta.


MASKOT SEA GAMES 2011 /


Kalian pasti penasaran, kok ada gambar komodo dimana-mana? Yupzz…komodo memang dinobatkan menjadi mascot dari Sea Games 2011 ini. Hal tersebut karena Indonesia memang sedang gencar mempromosikan Pulau Komodo sebagai salah satu dari 7 (tujuh) keajaiban dunia. Dan yang menjadi mascot diberi nama Modo dan Modi. Modo dan Modi sebagai mascot resmi SEA Games 2011 mempunyai kepribadian pekerja keras, jujur, adil, ramah, bersahabat, dan sportif. Sifat Modo dan modi yang serba positif dan mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia ini diharapkan dapat melestarikan keharmonisan kerjasama dan persahabatan sesama negara peserta SEA Games.
Komodo hidup dan berkembang di wilayah Kepulauan Timur Indonesia selama jutaan tahun, namun demikian keberadaan Komodo baru diketahui umat manusia kira 100 tahun yang lalu.
Bisa tumbuh hingga panjang 3 meter dengan berat sekitar 130an kg, Komodo adalah kadal terbesar yang hidup di bumi. Komodo memiliki cirri khas kepala rata dengan hidung bundar, kulit kasar, kaki tertekuk, dan buntut panjang dan berotot.

Populasi komodo stabil di bilangan 3000 hingga 5000 di wilayah Pulau Komodo, Gila motang, Rinca, dan Flores. Namun kesulitan Komodo betina dalam mengeram telurnya, penyelundupan, gangguan manusia, dan bencana alam mengakibatkan satwa ini mengalami kepunahan.


SEJARAH SEA GAMES


sumber: www.aseanchat.com
Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara (bahasa Inggris: Southeast Asian Games) atau biasa disingkat SEA Games adalah ajang olahraga yang diadakan setiap dua tahun dan melibatkan 11 negara Asia Tenggara. Peraturan pertandingan di SEA Games dibawah naungan Federasi Olahraga Asia Tenggara (bahasa Inggris: Southeast Asian Games Federation) dengan pengawasan dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Dewan Olimpiade Asia (OCA).

Asal-usul SEA Games berhubungan erat dengan Southeast Asian Peninsular Games atau SEAP Games. SEAP Games dicetuskan oleh Laung Sukhumnaipradit, pada saat itu Wakil Presiden Komite Olimpiade Thailand. Tujuannya adalah untuk mengeratkan kerjasama, pemahaman dan hubungan antar negara di kawasan ASEAN.
Thailand, Burma (sekarang Myanmar), Malaysia, Laos, Vietnam dan Kamboja (dengan Singapura dimasukkan kemudian) adalah negara-negara pelopor. Mereka setuju untuk mengadakan ajang ini dua tahun sekali. Selain itu dibentuk juga Komite Federasi SEAP Games.
SEAP Games pertama diadakan di Bangkok dari 12 sampai 17 Desember 1959, diikuti oleh lebih dari 527 atlet dan panitia dari Thailand, Burma, Malaysia, Singapura, Vietnam dan Laos yang berlaga dalam 12 cabang olahraga.
Pada SEAP Games VIII tahun 1975, Federasi SEAP mempertimbangkan masuknya Indonesia dan Filipina. Kedua negara ini masuk secara resmi pada 1977, dan pada tahun yang sama Federasi SEAP berganti nama menjadi Southeast Asian Games Federation (SEAGF), dan ajang ini menjadi Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara. Brunei dimasukkan pada Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara X di Jakarta, Indonesia, dan Timor Leste di Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara XXII di Hanoi, Vietnam.
Berikut ini adalah daftar Negara Tuan Rumah dan Tahun Penyelenggaran Sea Games
Negara
Jumlah
Tahun
6
1959, 1967, 1975, 1985, 1995, 2007
6
1965, 1971, 1977, 1989, 2001, 2015
4
1981, 1991, 2005, 2019
4
1979, 1987, 1997, 2011
3
1973, 1983, 1993
3
1961, 1969, 2013
2
2003, 2023
2
1999, 2017
1
2009
1
2021
-

Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara

Tahun
Acara
Tuan rumah
Negara
Juara umum

Oke deh… itu dia sekilas tentang Sea Games 2011.  Mari kita dukung para olah ragawan Negara kita Indonesia agar meraih JUARA UMUM Sea Games 2011. AYO…AYO….AYO…. INDONESIA BISA !

Jadwal TV Lengkap Sepakbola SEA Games 2011


Jadwal TV Lengkap Sepakbola SEA Games 2011
SEA Games 2011
03-11-2011 14:13
Bola.net - Berikut ini jadwal lengkap tayangan laga langsung cabang olah raga Sepak bola untuk ajang SEA Games 2011 dari matchday 1 hingga Final, laga perdana akan digulirkan pada hari ini, Kamis (03/10).

Laga perdana cabang olah raga ini bakal mempertemukan Vietnam melawan Filipina yang kemudian dilanjutkan dengan Laos menghadapi Myanmar di hari yang sama.

Sementara timnas U-23 alias Skuadra Garuda Muda calon penerus masa depan timnas Indonesia baru akan memainkan partai pertama mereka pada Senin (07/10) melawan Kamboja.

Berikut detail selengkapnya:

Kamis, 3 November 2011
15.30 WIB - SEA GAMES - Vietnam vs Filipina - RCTI
19.00 WIB - SEA GAMES - Laos vs Myanmar - GLOBAL TV

Sabtu, 5 November 2011
15.30 WIB - SEA GAMES - Brunei Darussalam vs Timor Leste - RCTI

Senin, 7 November 2011
15.30 WIB - SEA GAMES - Singapura vs Malaysia - RCTI
18.30 WIB - SEA GAMES - Laos vs Brunei Darussalam - GLOBAL TV
18.30 WIB - SEA GAMES - Indonesia vs Kamboja - RCTI

Rabu, 9 November 2011
15.30 WIB - SEA GAMES - Malaysia vs Thailand - RCTI
18.30 WIB - SEA GAMES - Kamboja vs Singapura - GLOBAL TV

Jumat, 11 November 2011
Jam belum fix - SEA GAMES - Singapura vs Indonesia - RCTI
13.30 WIB - SEA GAMES - Thailand vs Kamboja - RCTI
15.30 WIB - SEA GAMES - Filipina vs Laos - GLOBAL TV


Sabtu, 12 November 2011
15.30 WIB - SEA GAMES - Brunei Darussalam vs Laos - GLOBAL TV

Minggu, 13 November 2011
15.30 WIB - SEA GAMES - Filipina vs Myanmar - GLOBAL TV
16.30 WIB - SEA GAMES - Indonesia vs Thailand - RCTI

Selasa, 15 November 2011
15.30 WIB - SEA GAMES - Myanmar vs Timor Leste - GLOBAL TV

Kamis, 17 November 2011
15.30 WIB - SEA GAMES - Laos vs Vietnam - GLOBAL TV
18.30 WIB - SEA GAMES - Indonesia vs Malaysia - RCTI

Sabtu, 19 November 2011
19.00 WIB - SEA GAMES - Semi Final 1- RCTI

Senin, 21 November 2011
15.30 WIB - SEA GAMES - Perebutan Juara 3 - RCTI
19.00 WIB - SEA GAMES - Final - RCTI


Catatan:
- Penayangan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan lebih dulu berdasarkan wewenang stasiun TV yang bersangkutan.
- Jam siaran yang tercantum adalah Waktu Indonesia Bagian Barat.
     (bola/lex)

Badminton


VITA MARISSA


Vita Marissa lahir di Jakarta,4 Januari 1981,Vita Marissa ternyata sudah jatuh cinta sama bulutangkis sejak kecil yaitu sejak umur 6 tahun. Vita yang sehari-harinya lebih banyak menghabiskan waktu untuk latihan Cipayung,mengaku terkadang jenuh saat latihan. Tapi, untungnya Vita selalu bisa menyiasati kejenuhannya itu,yaitu dengan hang out sama teman-teman atau nonton bioskop. Biasanya setelah itu Vita bakal semangat lagi. Vita pun sering terpompa semangatnya ketika melihat penonton di lapangan. Waktu UBER 2008 kemarin,Vita salut sama usaha penonton yang sudah mendukung kami. Malah dari Susi Susanti,Vita tahu kalau ada yang rela beli tiket dengan uang ribu-ribuan. Dukungan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Menteri Olahraga Adhyaksa Dault juga bikin Vita tambah semangat untuk berjuang sampai penghabisan. Uniknya, setiap bertanding di luar negeri, anak bungsu dari 3 bersaudara yang sudah terbiasa mandiri ini sering menyempatkan diri untuk ke toko perlengkapan bayi. Vita senang sekali lihat baju-baju bayi. Kebetulan Vita mempunyai keponakan dan sahabat Vita juga sudah punya anak, jadi Vita bisa membelikan baju buat mereka. Rasanya seneng aja pas liat mimik mereka ketika aku hadiahi baju itu!,ujar cewe yang kini berpasangan dengan Lilyana Natsir dalam ganda putri,penuh semangat. Nggak nyangka ya?!



BIODATA VITA MARISSA
Panggilan : Vita
Lahir : Jakarta, 4 Januari 1981
Klub : Tangkas Jakarta
Orang Tua -Ayah : Aris Harsono
-Ibu : Yulianawati
Hobi : Main Biliar, Renang, dan Film
NO : Ganda Putri dan Ganda Campuran









MARIA KRISTIN YULIANTI
Cewek kelahiran Tuban, 25 Juni 1989 sudah rajin berlatih bulutangkis sejak berusia 9 tahun. Sejak kelas 5 SD, cewek yang setinggi 169 cm ini sudah tinggal di asrama atlet dan jauh dari keluarganya di Tuban. Walaupun, pada awalnya Kristin Yulianti sering nangis karena kangen sama kelurganya, tapi lam-kelamaan bewek berzodiak Cancer ini malah bersyukur karena bisa bareng teman-teman yang juga tinggal di asrama. "Lama kelamaan malah lebih betah dan lupa sama rumah, hahaha"...kata Maria sambil tertawa lebar. Meski harus latihan enam hari seminggu, dan sekitar enam jam sehari, Maria nggak pernah mengeluh dan menikmati masa-masa perjuangannya demi jadi jura dunia. Saat libur latihan, sama kayak kita, Mari juga suka main ke mal. Selain itu penggemar seafood ini juga hobi travelling. Untungnya, profesi Maria sebagai atlet mampu membiayai hobinya itu. "Makanya, aku senang sekali waktu kita ada pertandingan di Paris, hehehe... Selain Paris aku juga senang waktu bisa travelling ke Yerussalem, sekalian ibadah,"ujarnya. Dan bila ada waktu luang, cewek yang sering disebut sebagai The Next Susi Susanti ini juga hobi banget nonton film action dan bca teen-lit. Saat ini Maria sedang rehat sebelum mulai fokus latihan untuk pertandingan selanjutnya, Semoga saja atlet yang wajahnya selalu datar, sehinggga sukses mengintimidasi lawan ini, berhasil mewujudkan cita-cita ya. Dan Indonesia kembali memiliki atlit nomor satu dunia lagi, setelah Susi Susanti dulu.

BIODATA MARIA KRISTIN YULIANTI
Panggilan : Maria
Lahir : Tuban, 25 Juni 1985
Orng Tua -Ayah : Yuli Purnomo
- Ibu : Herbianti
Klub : Djarum Kudus
Hobi : Baca Teen-lit, makan seafood, travelling, nonton film action
NO : Tunggal Putri





BIODATA BEBERAPA ATLET BADMINTON



LILYANA NATSIR
Panggilan : Yana / Butet
Lahir : Manado, 9 September 1985
Orang Tua : Beno Natsir / Olly Maramis
Klub : Tangkas Jakarta
Hobi :Nongkrong, Mendengarkan Musik
NO : Ganda Campuran, Ganda Putri










MARKIS KIDO
Panggilan : Kido
Lahir : Jakarta, 11 Agustus 1984
Orang Tua : Djumharbey Anwar / Yul Asteria Zakaria
Klub : Jaya Raya Jakarta
Hobi : Sepak Bola
NO : Ganda Putra




DAN

HENDRA SETIAWAN
Panggilan : Hendra/Junkies
Lahir : Pemalang, 25 Agustus 1984
Orang Tua : Ferry Yoeginto / Kartika Christyaningrum
Klub : Jaya Raya Jakarta
Hobi : Mendengarkan Musik
NO : Ganda Putra









TAUFIK HIDAYAT
Panggilan : Taufik
Lahir : Bandung, 10 Agustus 1981
Orang Tua : Aris Haris / Enok
Klub : SGS Bandung
Hobi : Berenang, Nonton Film
NO : Tunggal Putra









SIMON SANTOSO
Panggilan : Simon
Lahir : Tegal, 29 Juli 1985
Orang Tua : Hosea Liem / Rahel Yanti
Klub : Tangkas Jakarta
Hobi : Renang, Baca Komik
NO : Tunggal Putra













SONY DWI KUNCORO
Panggilan : Sony
Lahir : Surabaya, 7 Juli 1984
Orang Tua : Moch.Sumadji / Asmiati
Klub : Suryana Surabaya
Hobi : Utak-Atik Otomotif, jalan-jalan
NO : Tunggal Putra














GREYSIA POLII
Panggilan : Grace
Lahir : Jakarta, 11 Agustus 1987
Orang Tua : Willy Polii / Evie Pakasi
Klub : Jaya Raya Jakarta
Hobi : Main Gitar
NO : Ganda Putri dan Ganda Campuran













ADRIANTI FIRDASARI
Panggilan : Firda
Lahir : Jakarta, 16 Desember 1987
Orang Tua : Adnan / Farida Hanim
Klub : Jaya Raya Jakarta
Hobi : Baca Komik
NO : Tunggal Putri








NOVA WIDIANTO
Panggilan : Nova
Lahir : Klaten, 10 November 1977
Orang Tua : Santoso / Sutari
Klub : Tangkas Jakarta
Hobi : Sepak Bola
NO : Ganda Campuran











FLANDY LIMPELEPanggilan : Flandy
Lahir : Manado, 9 Februari 1974
Orang Tua : Erik Limpele / Neley Oroh
Klub : SGS Bandung
Hobi : Sepak Bola
NO : Ganda Campuran dan Ganda Putra




ALBUM BADMINTON

VITA MARISSA DAN LILYANA NATSIR




VITA MARISSA DAN LILYANA NATSIR




VITA MARISSA AND FRIEND




GREYSIA POLII





SIMON SANTOSO



NOVA WIDIANTO




VITA MARISSA





LILYANA NATSIR



LILYANA NATSIR DAN VITA MARISSA



VITA MARISSA



ARDIANTI FIRDASARI
JONOVITA
GREYSIA POLII
MARIA KRISTIN YULIANTI
LILYANA NATSIR




HENDRA SETIAWAN DAN MARKIS KIDO





VITA MARISSA DAN LILYANA NATSIR
DI PARIS(MENARA EIFFEL)


TAUFIK HIDAYAT





NOVA WIDIANTO DAN LILYANA NATSIR





BAO CHUN LAI






BAO CHUN LAI

Vita Marissa/Nadya Melati Ngaku Kalah Kelas dari Pemain Cina

Vita Marissa/Nadya Melati Ngaku Kalah Kelas dari Pemain Cina
Ekpresi pebulutangkis ganda putri Indonesia Vita Marissa dan Nadya Melati usai dikalahkan pebulutangkis China Wang Xiaoli dan Yu Yang dalam pertandingan final Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2011 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (26/6).

Minggu, 26 Juni 2011 22:09 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pasangan ganida putri Indonesia Vita Marissa/Nadya Melati mengaku kalah kelas dibandingkan dengan Wang Xiaoli/Yu Yang, d final Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2011.

Unggulan pertama asal China Wang Xiaoli/Yu Yang kemampuannya jauh di atas pasangan pemain Indonesia nonpelatnas itu. Di final, pasangan Vita/Nadya harus menyerah dengan dua set langsung 12-21, 10-21.

"Terima kasih atas dukungannya selama ini. Kami tetap berusaha memberikan yang terbaik, tetapi hasilnya belum maksimal," kata Nadya Melati usai pertandingan.

Menurut dia, di pertandingan final ini dirinya merasa terus ditekan oleh lawan sehingga harus berjuang dengan keras untuk mengimbangi permainan lawan. Selama bertanding, kata dia, dirinya juga sempat demam panggung karena selama mengikuti kejuaraan belum pernah disaksikan oleh ribuan penonton seperti di final Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2011.

"Ini baru pertama kali bertanding ditonton banyak orang. Ada ribuan," kata Nadya menambahkan. Pernyataan sama dikatakan oleh Vita Marissa. Kalah kelas merupakan salah satu penyebab kegagalan dalam merebut juara ganda putri Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2011. Tetapi kekalahan ini akan dijadikan motivasi untuk kejuaraan berikutnya.

"Saya akui Nadya memang terus mendapatkan tekanan selama bertanding. Itu wajar. Setiap ada pasangan baru pasti akan dikejar oleh lawan," kata Vita Marissa. Meski demikian, kata dia, Nadya Melati telah menunjukkan kemampuannya jika mampu bersaing hingga sampai babak final. Ini adalah sebuah prestasi yang pantas dibanggakan.

Sementara itu, pasangan China Wang Xiaoli/Yu Yang mengaku sempat kesulitan untuk mengalahkan pasangan Vita Marissa/Nadya Melati karena pasangan ini merupakan pasangan baru. "Kami beruntung bisa memang. Sebelumnya memang kami kesulitan untuk menekan lawan. Apalagi Nadya bermain lebih bersemangat," kata Wang Xiaoli usai pertandingan.

Pertanyataan Wang Xiaoli dipertegas oleh Yu Yang. Menurut dia, bermain di rumah sendiri Vita Marissa/Nadya Melati bermain lepas sehingga perlu usaha keras untuk mengalahkannya.
Redaktur: Stevy Maradona

Wawancara Badmintonlovers.com dengan VITA MARISSA

Selasa, 06 September 2011

Jakarta,Badmintonlovers.com — Vita Marissa (lahir di Jakarta, 4 Januari 1981) merupakan putri bungsu dari pasangan Aris Harsono dan Yulianawati, atlet sektor ganda wanita ataupun ganda campuran Indonesia.

Kamis (01/09) bertempat di Pelatnas Cipayung, jalan Damai raya, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Badmintonlovers.com mempunyai kesempatan untuk bincang-bincang dengan Vita Marissa.
“Apa kabar mbak Vita?? “
“Kabar saya baik-baik saja” Ujar Vita Marissa.
Hiruk pikuk suasana di lapangan pun terasa sampai ke pinggir, tak lama berselang vita pun beristirahat di pinggir lapangan. Tidak mau menghilangkan kesempatan, kami mengajukan beberapa pertanyaan.
“Menurut mbak vita, apa arti fans itu buat seorang Vita Marissa?”
“Saya senang sama fans-fans yang sudah mendukung dan mendoakan saya, tetapi kadang-kadang saya kecewa sama mereka karena ada menggangu privasi saya.” Papar Vita Marissa. “Sampai-sampai ada yang meneror saya, sehingga saya mau mengcek account facebook saya saja saya merasa terganggu ” Lanjutnya.
“Jadi sekarang mbak vita sudah tidak pernah mengcek account facebooknya?”
“Sudah ampir 2 tahun, saya sudah tidak pernah buka facebook, untuk betegur sapa dengan teman saya saja sudah tidak pernah” Saut Vita Marissa.
“Kami pernah menemukan beberapa account facebook yang mengatasnamkan Vita Marissa, menurut mbak vita bagimana?”
“Ah …. Saya saja sudah 2 tahun tidak membuka.”
Jadi dapat kita simpulkan beberapa account facebook Vita Marissa yang sekarang itu palsu atau dibuat tanpa sepengetahuan seorang Vita Marissa.
Suasana lapangan pun mulai terasa hening, tak lama kemudian Vita Marissa pun pamit untuk pulang. “Oke, terima kasih ya mbak sudah mau bincang-bincang kecil dengan kita, next time kita boleh undang mbak vita sebagai tamu kita.”
“Sama-sama, boleh nanti kita janjian saja di cafĂ© saya (red.Pride)”

Vita Marissa,Lokomotif Tim Indonesia di Piala Uber 2008


By admin
Kamis, 06-Maret-2008, 04:59:31 7525 klik Send this story to a friend Printable Version



Anak bungsu biasanya manja dan lembek. Namun, itu tidak berlaku untuk seorang Vita Marissa. Bungsu di antara tiga bersaudara tersebut memiliki mental baja hingga dianggap sebagai leader di Tim Uber Indonesia 2008. Apa resepnya?



Bulutangkis.com - Mental Terasah karena Deraan Cedera

Anak bungsu biasanya manja dan lembek. Namun, itu tidak berlaku untuk seorang Vita Marissa. Bungsu di antara tiga bersaudara tersebut memiliki mental baja hingga dianggap sebagai leader di Tim Uber Indonesia 2008. Apa resepnya?

Empat tahun silam menjadi periode penting dalam karir bulutangkis Vita. Dia mengisahkan, pada saat itu jantungnya seakan mau copot. Harapannya untuk tampil di Olimpiade 2004 Athena nyaris pupus.

Tepat sebulan keberangkatan dan tiket sudah di tangan, Vita mengalami cedera bahu kanan di Malaysia Terbuka 2004. Berdasar hasil pemeriksaan dokter, dia seharusnya menjalani penyembuhan hingga lima bulan berikutnya.

''Shock banget waktu itu,'' kenang Vita.

Namun, dengan setengah dipaksa, Vita akhirnya tetap berangkat ke Athena. Tentu saja dengan kondisi yang tidak maksimal. Persendian lengan atasnya lepas dari bonggol.

Bisa ditebak, hasilnya pun tak maksimal. Terjun di sektor ganda campuran bersama Nova Widianto, Vita harus puas angkat koper setelah melakoni delapan besar.

Sikap nekad Vita berlanjut ketika dia tampil di Pekan Olahraga Nasional (PON) XVI/2004 Palembang, Sumatera Selatan, memperkuat kontingen DKI Jakarta. Dengan cederanya, Vita sukses memetik dua medali emas dari ganda campuran dan beregu wanita, plus satu perak dari ganda wanita .

Prestasi tersebut harus dibayar mahal oleh Vita. Cederanya makin parah. Dia harus menjalani operasi untuk memulihkan kondisinya. Vita merasa karirnya sebagai pebulu tangkis nasional tamat waktu itu. Saat-saat berat harus dilaluinya dengan hanya ditemani dr Carmen Yahya dan kakak keduanya, Vedy Stefandy.

Vita makin terpukul dengan keputusan PB PBSI yang ''menceraikannya'' dari Nova. Pada saat itu, Nova dipasangkan dengan Lilyana Natsir yang langsung menuai gelar jawara di Singapura Terbuka 2005. ''This is life, kadang di bawah kadang di atas. Pada saat itu, saya sedang dalam kondisi sulit,'' kisahnya.

Vita kembali bangkit setelah beristirahat selama enam bulan. Tiupan motivasi dari ayah Aris Harsono, dr Carmen, Vendy, serta pelatihnya di Cipayung, Richard Mainaky, membuat harapannya kembali tumbuh. Malah, dia bertekad untuk membuktikan kepada orang-orang yang meragukan kemampuannya pascaoperasi dengan kembali berlatih.

Bersama Flandy Limpele, Vita sukses memetik gelar juara di Jepang Terbuka 2006. ''Itu turnamen yang paling berkesan, ternyata aku masih bisa,'' kenang Vita.

Kemampuan Vita untuk kembali bangkit itulah yang mendapat apresiasi dari PB PBSI. Sukses tersebut membuat otoritas olahraga tepok bulu tanah air itu yakin bahwa Vita bisa menjadi lokomotif di Tim Uber kali ini. Apalagi, Vita sukses merebut gelar ganda wanita di Tiongkok Masters Super Series 2007 bersama Lilyana. ''Kami bisa menang di kandang macan waktu itu, so tak ada yang tak mungkin,'' tegas Vita dengan nada optimistis.

Peringkat Vita di nomor ganda wanita terus meningkat seiring penampilan stabil bersama Lilyana. Mereka malah mampu menyalip pasangan lain, Jo Novita/Greysia Polii dan Endang Nursugianti/Rani Mundiasti, yang lebih dulu diandalkan di nomor tersebut.

Kepemimpinan Vita di kelompok wanita dibuktikan pada SEA Games XVII/2007 Nakhon Ratchasima lalu. Vita dkk sukses membawa pulang emas dari beregu wanita. Dia juga menjadi peraih emas terbanyak seperti Uyun Muzizah dari cabang balap sepeda dengan torehan tiga emas. Selain emas beregu, Vita mereka emas dari ganda campuran dan ganda wanita.

Sikap pantang menyerah itu sejatinya telah terkondisi sejak Vita masih kecil. Besar di keluarga yang broken home membuatnya tidak manja meski sebagai anak bungsu. ''Papa dan mama pisah sejak saya kecil. Maka, manja bukan kata yang cocok, ya. Mungkin, anak kesayangan,'' ucapnya.

Pia Zebadiah, tunggal ketiga Indonesia, memberikan pujian kepada Vita. ''Permainannya oke banget, terutama tekniknya. Dia cukup bisa jadi motivator,'' tutur Pia.

Piala Uber 2008 sudah di depan mata. Dengan status sebagai tuan rumah, Vita dkk ditarget untuk menembus semifinal. Hanya dengan kerja keras dan disiplin Vita dkk bisa memnuhi harapan itu. So, selamat berjuang! (femi diah/ang)

(jawapos.co.id)